pola kehidupan sosial


1. Bagaimana pola hubungan antara bakul arit dengan toko bangunan?
Jawaban:
Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga. Pertama, pola hubungan fungsional atau saling membutuhkan. Kedua, pola hubungan saling melakukan pertentangan atau saling menyingkirkan. Ketiga, pola hubungan simbolik atau mengutamakan makna yang diyakini. 
Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara bakul arit dengan toko bangunan yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi bakul arit dan toko bangunan. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena kalau salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian. 
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan. 
3. Fokus pengamatan terhadap bakul arit adalah sebagai berikut, bagaimana cara bakul arit menjual aritnya? Kepada siapa mereka menjual aritnya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya terhadap toko bangunan adalah sebagai berikut: Bagaimana cara pemilik toko bangunan membeli aritnya? Dari siapa mereka membeli? Apakah ada kualifikasi? Berapa harganya? Kepada siapa dijual lagi? Dan bagaimana kelanjutannya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka polanhubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan. Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik.

  2.Bagaimana pola hubungan antara bakul pitik dengan bakul sate?
Jawaban:
Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga. Pertama, pola hubungan fungsional atau saling membutuhkan. Kedua, pola hubungan saling melakukan pertentangan atau saling menyingkirkan. Ketiga, pola hubungan simbolik atau mengutamakan makna yang diyakini. 
Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara bakul pitik dengan bakul sate yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi bakul pitik dan bakul sate. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena kalau salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian. 
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan. 
3. Fokus pengamatan terhadap bakul pitik adalah sebagai berikut: Bagaimana cara bakul pitik menjual pitiknya? Kepada siapa mereka menjual pitiknya? Dimana mereka menjual hasil ternaknya? Berapa harganya? Apakah ada pilihan dalam menjual kepada siapa?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada bakul sate adalah sebagai berikut: bagaimana cara bakul sate membeli pitik? Dari siapa mereka membeli? Apakah ada kualifikasi pitiknya? Berapa harganya? Kepada siapa dijual lagi? Apakah ada perubahan bentuk aslinya? Dan bagaimana kelanjutan nya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka pola hubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan. Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik

3. Bagaimana pola hubungan antara mertua dengan menantu barunya?
Jawaban:
Berdasarkan cara pandang sosiologi, pola hubungan sosial dibagi menjadi tiga. Pertama, pola hubungan fungsional atau saling membutuhkan. Kedua, pola hubungan saling melakukan pertentangan atau saling menyingkirkan. Ketiga, pola hubungan simbolik atau mengutamakan makna yang diyakini. 
Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara mertua dengan menantu barunya yang perlu di jawab dengan pendekatan penelitian, maka saya akan melakukan tahapan sistematika dan logika sebagai berikut:
1. Saya akan menentukan siapa saja subjek yang menjadi mertua dan menantu. Penentuan subjek yg diteliti sangat penting karena kalau salah sasaran, informasi yang saya kumpulkan menjadi tidak berguna menjadi data penelitian. 
2. Setelah menentukan subjek penelitian, saya akan mengumpulkan informasi pola hubungan dengan melakukan pengamatan dan wawancara ke yang bersangkutan. 
3. Fokus pengamatan terhadap mertua adalah sebagai berikut: Bagaimana cara mertua menjalin hubungan dengan menantu nya (apakah baik atau tidak)? Kepada siapa mereka melakukan interaksi tersebut? Dimana mereka berinteraksi?Apakah ada pilihan dalam menjalani perbuatan terhadap menantu?
4. Fokus pengamatan selanjutnya adalah kepada menantu adalah sebagai berikut: Bagaimana cara menantu menghormati mertuanya? Dari siapa mereka bisa bertemu? Kepada siapa menantu berinteraksi? Apakah ada perubahan sifat menantu untuk mertua? Dan bagaimana kelanjutannya?
5. Setelah informasi terkumpul, kemudian saya olah menjadi data. Saya akan melihat kecenderungan arah data. Apakah pola/ tren data cenderung pada fungsi saling membutuhkan? Atau data cenderung pada saling menyingkirkan? Atau ada tren data saling meyakini satu sama yang lain?
6. Setelah itu data saya hubungan dengan teori pola hubungan sosial. Apakah pola hubungannya ke arah fungsi atau saling melakukan pertentangan.
7. Setelah itu saya simpulkan sesuai hasil analisisnya. Jika data sesuai dengan pola hubungan fungsi, berarti pola hubungan keduanya saling membutuhkan satu sama yang lain. Jika datanya cenderung ke arah saling bertentangan, maka polanhubungan merdeka cenderung saling tidak membutuhkan. Dan jika datanya cenderung ke arah keyakinan, berarti pola hubungan mereka adalah simbolik. 

 Gambar penjual pitik


Gambar penjual Arit 



Pendahuluan :

Tulisan ini memuat tentang tiga teknik cara menjawab pertanyaan tentang masalah sosial dengan pendekatan penelitian. Pertama, pertanyaan tentang pola hubungan antara penjual arit dengan toko bangunan. Kedua, pertanyaan tentang pola hubungan antara bakul pitik dan bakul sate. Ketiga, pertanyaan tentang pola hubungan antara mertua dan menantu. Setiap pertanyaan diulas dengan pendekatan penelitian mulai dari; menentukan subjek penelitian (orang yang perilakunya diamati, mengolah hasil pengamatan yang kemudian dicari kecenderungan (modus) menghubungkan kecenderungan perilaku dengan teori/ dalil, kemudian menyimpulkan arah pola hubungan (fungsional/konflik), selain itu isi tulisan ini dipengaruhi oleh tempat tinggal penulis dan tempat tinggal subjek yang ditempati.

Selamat membaca 


Penulis adalah Yona Amanda, siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 JAKENAN 









Postingan populer dari blog ini

kajian literatur faktor penyebab pencemaran lingkungan